Seni Rupa Terapan: Pengertian, Fungsi, Unsur Beserta Jenisnya

Seni rupa memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan manusia, menawarkan kekayaan estetis yang dapat dinikmati secara visual dan emosional. Dalam dunia seni rupa, terdapat dua kategori utama yang perlu diketahui, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

Seni rupa murni lebih mengutamakan nilai estetikanya dan biasanya tidak memiliki fungsi praktis. Berbeda dengan itu, seni rupa terapan mengedepankan nilai guna selain dari nilai estetikanya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang seni rupa terapan, dari pengertian, fungsi, unsur, hingga jenis-jenisnya.

Pengertian Seni Rupa Terapan

Seni rupa terapan adalah salah satu bentuk karya seni yang diciptakan dengan tujuan utama memberikan nilai fungsi atau guna sebagai benda dibandingkan dengan nilai estetisnya.

Di dalam kehidupan sehari-hari, karya seni rupa terapan sangat mudah ditemui karena mengkombinasikan keindahan dan kegunaan. Seni rupa terapan sering dianggap lebih menantang dibandingkan seni rupa murni karena perlu menyelaraskan antara fungsi dan estetika.

Dalam proses penciptaannya, seni rupa terapan dimulai dengan perancangan atau desain, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk nyata yang aplikatif.

Fungsi Seni Rupa Terapan

Fungsi Individual

Setiap orang memiliki kebutuhan psikis dan fisik yang dapat terpenuhi melalui seni rupa terapan. Untuk kebutuhan fisik, seni rupa terapan memenuhi aspek-aspek seperti pakaian, peralatan makan, rumah, dan transportasi.

Misalnya, desain pada sebuah cangkir tidak hanya bertujuan untuk memperindah tetapi juga untuk memastikan kenyamanan saat digunakan. Secara psikis, seni rupa terapan memberikan kenyamanan dan kebahagiaan bagi individu yang menggunakannya.

Contoh lain adalah perabotan rumah yang tidak hanya fungsional tetapi juga estetis, memberikan nuansa khusus yang dapat memengaruhi mood atau suasana hati penghuni rumah.

Fungsi Sosial

Seni rupa terapan juga memiliki fungsi sosial yang dapat dinikmati banyak orang. Fungsi ini terbagi menjadi beberapa aspek penting:

1. Rekreasi atau Hiburan: Seni terapan seperti film, komik, dan photobooth berfungsi sebagai media untuk menghilangkan kejenuhan dan memberikan hiburan. Contoh konkret adalah komik yang dapat membawa pembacanya ke dunia imajiner yang menyenangkan.
2. Sarana Komunikasi: Seni rupa terapan sering digunakan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi atau sebagai ekspresi diri. Iklan, poster, dan spanduk adalah contohnya. Misalnya, poster dalam kampanye sosial yang tidak hanya informatif tetapi juga menarik perhatian dengan desain visual yang kuat.
3. Sarana Pendidikan atau Edukasi: Seni terapan berkontribusi signifikan dalam bidang pendidikan, seperti ilustrasi dalam buku pelajaran yang membantu siswa memahami materi dengan lebih baik. Poster tata cara prosedur juga merupakan contoh bagaimana seni terapan dapat memfasilitasi proses belajar.
4. Bentuk Religi atau Keagamaan: Seni rupa terapan dalam bentuk religi membantu individu berhubungan dengan agama mereka. Misalnya, perabotan rumah tangga bernuansa religi dan pakaian religi modern yang tidak hanya memenuhi kebutuhan spiritual tetapi juga estetika.

Unsur Seni Rupa Terapan

Untuk menghasilkan karya seni rupa terapan yang fungsional dan estetis, terdapat beberapa unsur yang harus diperhatikan:

1. Arah: Arah dalam seni rupa terapan ditunjukkan dengan cara yang beragam, seperti lurus, belok, horizontal, vertikal, dan condong. Misalnya, arah horizontal atau vertikal cenderung memberikan kesan stabil, sementara arah belok-belok memberikan kesan dinamis.
2. Garis: Garis menjadi alat ekspresi yang fundamental dalam seni rupa. Terdapat tiga karakter garis utama: garis bias yang emosional dan kaku, garis tipis yang lembut, dan garis tebal yang tegas. Setiap karakter garis memberikan nuansa yang berbeda dalam karya seni.
3. Ukuran: Ukuran dalam seni rupa terapan mempengaruhi kesan yang ditimbulkan oleh sebuah karya. Perbedaan besar kecil, panjang pendek, dan lebar sempit dapat memberikan interpretasi berbeda pada orang yang melihatnya.
4. Bangunan atau Shape: Bangunan atau shape adalah bentuk dasar seperti segitiga, kotak, kubus, dan lingkaran. Bentuk ini memberikan elemen dasar yang kemudian dikembangkan menjadi bentuk yang lebih kompleks dan fungsional.
5. Warna: Warna berperan untuk menambah nilai estetika dan mempengaruhi persepsi terhadap karya seni. Kombinasi warna yang tepat dapat memberikan makna dan pengalaman visual yang berbeda.
6. Gelap Terang atau Value: Gelap terang adalah tindak lanjut dari unsur warna yang memberikan dimensi dan kedalaman pada karya seni, memperkuat unsur warna dan membuatnya lebih bermakna.

Jenis Seni Rupa Terapan Beserta Contohnya

Desain

Desain adalah jenis seni yang mencakup perancangan gambar hingga benda pakai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya, desain produk seperti kemasan makanan atau desain brosur iklan yang harus menarik secara visual dan fungsional.

Arsitektur

Arsitektur adalah seni rupa terapan yang mencakup perancangan dan pembuatan bangunan.

Contoh arsitektur dalam seni rupa terapan di Indonesia antara lain Candi Borobudur dan Candi Prambanan, yang bukan hanya memiliki nilai estetika tetapi juga nilai fungsional sebagai tempat ibadah dan objek wisata.

Kriya Terapan

Kriya terapan adalah kerajinan tangan yang dihasilkan dari keterampilan dalam mengolah bahan menjadi produk fungsional.

Contoh karyanya antara lain meja rotan, anyaman bambu, dan gerabah tanah liat. Kriya terapan tidak hanya menunjukkan keindahan tetapi juga utilitas dalam kehidupan sehari-hari seperti peralatan makan dari keramik atau anyaman untuk dekorasi rumah.

Pakaian dan Perlengkapan Busana

Seni rupa terapan dalam bentuk pakaian memiliki perkembangan yang sangat pesat.

Contoh pakaian tradisional Indonesia adalah kebaya, sarung, dan batik yang kini juga diaplikasikan dalam busana modern. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh tetapi juga mencerminkan identitas dan budaya.

Gambar Ilustrasi

Gambar Ilustrasi adalah gambar-gambar petunjuk yang digunakan untuk menjelaskan atau memperjelas suatu teks.

Contoh penerapannya antara lain dalam buku pelajaran anak-anak yang memudahkan pemahaman melalui gambar-gambar ilustratif. Di era digital, ilustrasi juga banyak digunakan dalam iklan dan desain web.

Patung Terapan

Patung yang diciptakan dengan tujuan tertentu bisa dikategorikan sebagai patung terapan.

Misalnya, patung manusia zaman purba di museum untuk memberikan gambaran tentang sejarah manusia. Selain fungsi edukasi, patung terapan sering digunakan sebagai monumen di tempat umum yang memiliki nilai historis dan estetik.

Perbedaan Seni Rupa Terapan dan Seni Rupa Murni

• Efektivitas Fungsi dan Kegunaan: Seni terapan lebih mengedepankan nilai efisiensi dan fungsi, sedangkan seni murni fokus pada keindahan dan keunikan.
• Kebutuhan Pasar: Dalam menciptakan seni terapan, kebutuhan dan tren pasar lebih diperhitungkan. Seni murni lebih bebas dan tidak terikat oleh kebutuhan pasar.
• Penggunaan Teori: Seni terapan menggunakan berbagai teori yang sudah terbukti keefektifannya, sedangkan seni murni lebih eksperimental.
• Pesan Sosial: Seni murni sering mengandung pesan sosial atau ekstrinsik, sementara seni terapan tidak harus memiliki pesan tersebut secara eksplisit.
• Penyesuaian Zaman: Seni terapan harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman untuk tetap relevan, sedangkan seni murni bersifat timeless dan bisa mengikuti isu-isu terbaru tanpa perlu mengikuti tren.

Kesimpulan

Seni rupa terapan menawarkan kombinasi harmonis antara fungsi dan keindahan, menjadikannya elemen penting dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memahami pengertian, fungsi, unsur, dan jenis-jenisnya, kita dapat lebih menghargai karya seni rupa terapan di sekitar kita. Baik itu arsitektur, kriya, atau desain pakaian, seni rupa terapan tidak hanya menghiasi dunia kita tetapi juga memenuhi berbagai kebutuhan praktis kita.